Header art by Hotaru Takana
edited by me

Archive for Februari 2014


 
Memories

“ ohh film kemarin memang seru haha lucu banget benarkan Azami? “ Dhean menoleh kepadaku
“eh…apa? Aku tidak mendengarkan” kataku bertanya dengan terpatah-patah sambil memikirkan apa yang sebenarnya ditanyakan oleh temanku itu.
“eh…Azami kenapa denganmu dari tadi terlihat seperti orang yang bengong terus” temanku yang bernama Nimu bertanya kepadaku.
“hmm…tidak, hanya saja tidak terasa kita sudah kelas IX sebentar lagi kita akan berpisah dan memilih jalan masing-masing” ucapku.
“ohh itu ya, memang waktu terasa begitu singkat ya, apalagi saat ujian nasional baru saja mengerjakan beberapa soal sudah tinggal 5 menit lagi waktunya hahaha….” Kata Ziufa  mengembalikan suasana.
“Apalagi waktu study tour ke yogya itu, rasanya cepet ya? terus yang ke Malioboronya engga bener tuh” ucap Dhean dengan nada kesal.
“ahaha bener tuh agak kesel juga, waktu pertama ke yogya gimana ya lupa lagi nih?” tanyaku dengan polosnya mengatakan suatu kenangan dengan lupa.
“ oh waktu itu….”

“Whooaa udah banyak yang ngumpul, ah! itu dia mereka! Ooyyy!!!“ seruku pada teman-temanku.
“oohh itu dia Azami! Sini! Sebentar lagi bisnya akan datang” sahut Dhean
 “ohh berarti tadi aku hampir terlambat ya” kataku dengan shock
2 jam telah berlalu bis yang ditunggu-tunggu belum juga datang.
“ini kemana sih bisnya kok belum datang juga dhe? “ tanyaku
“nah lo kok malah nanya aku? Ucap Dhean kepadaku
“kan kamu supirnya” ucapku dengan polosnya
“Matamu jadi keneknya! “ katanya dengan nada marah
“Ahahaha” teman-temanku yang lain tertawa.
Akhirnya setelah beberapa menit bisnya datang, bis yang kami naiki adalah bis yang kedua sedangkan bis yang ke satu di penuhi oleh siswa kelas satu.  Kami berangkat malam agar ketika sampai disana sudah menjelang pagi.
Saat diperjalanan tidak ada yang spesial menurut saya. Temen-temen biasa pada ngobrol, tapi  yang nyanyi  juga ada,  sedangkan supirnya nyetir. yaiyalah masa supirnya ikutan ngobrol ama nyanyi terus yang nyetir siapa? Dhean? Aduh ditimpuk sepatu ama Dhean, kasian dari tadi  kena mulu.
Setelah itu aku hanya tidur dengan pulasnya di kursi yang lumayan agak keras rasanya.
Akhirnya sudah sampai ditujuan.
“hooo ini ya, yang namanya yogya” ucapku
“bukan ini namanya hotel pfft….” Kata Ziufa dengan menahan tawanya
“Hmmm…” Aku hanya bisa speechless.
 Aku lihat ada beberapa penginapan, hotel  yang berada diluarpun sudah terlihat, teman-teman yang lain sebagian disana lalu kami melanjutkan jalan kami mengikuti guru-guru dan sampai di sebuah hotel.
“waaaww jangan-jangan kita disini ya?” kata Nimu
“me…memangnya kita tamu VIP ya..?” kataku juga dengan bertanya-tanya
“Ayo jalan lagi” ucap guruku
“eehhh…jadi bukan ya” ucap aku dan Nimu pundung
Sebenarnya murid-murid dibagi menjadi beberapa grup, tentunya sesuai keinginan para murid.
Aku dan teman-temanku menginap di sebuah cottage setelah hotel, tempatnya lumayan enak karena dekat dengan kolam renang dan mushola.
Tapi engga kebayang kalau nanti ada tsunami dari kolam mau gimana, soalnya dikolamkan mana ada tsunami. Cottage disana terdiri dari beberapa nama, cottage kami bernama Sadewo. Bahkan aku dan teman-temanku sudah membuat yell “Sadewo!! Raaarggghh” dengan nada seperti kucing kesurupan.
Ketika sudah waktu sholat, kamipun mengambil air wudhu dan segera sholat, tentunya disini kami bukannya segera sholat malah berselisih siapa yang jadi imam, yang pada akhirnya Dhean menjadi imamnya.
“Allohuakbar” Dhean mulai takbiratul ikhram
“Pfttt..” Ziufa malah ketawa dengan ditahan-tahan.
Alhasil saya, Nimu, Dauin, Dhia, dan Azshi pun ikut-ikutan ketawa.
“tuh kan malah ketawa!” ucap Dhean dengan nada marah
“Habis tuh sejadah nya kecil amat pfft….” Ucap Ziufa sambil menahan tawa.
Akhirnya imam pun diganti.
“allohuakgem…pffftt”  belum selesai diucapakan takbiratul ikhramnya keburu ketawa.
Akhirnya kamipun menjuluki mushola itu dengan sebutan “mushola humor” *PLak
Sudah malam akhirnya kamipun tidur di cottage kami, ada satu hal yang membuatku aneh karena ada sebuah lemari yang tidak bisa dibuka, padahal di cottage lain lemarinya bisa dibuka.
Malam itu entah kenapa aku terbangun dan terdengar suara-suara aneh dari dalam kamar mandi cottage kami, bulu kudukku berdiri dan hembusan angin mulai terasa…ah itu memang karena kipas angin yang sengaja dinyalakan agar tidak gerah.
“Syuurrr” suara itu makin menjadi, saya semakin was-was dan khawatir apa yang akan muncul dari kamar mandi. “Kreett” pintu terbuka, “uwaaaaa!! Pintunya kebuka sendiri, dan ada bayangan gwwaaa!!” ucapku dalam hati dengan pikiran yang sudah bercampur antara dunia nyata dengan khayalan.
“uwaa…eh whid?! Jadi yang dari wc itu whid!!? Kirain siapa” ucapku dalam batin dengan kesalnya, sehingga pengen bilang “kalau ke wc bilang-bilang dulu biar nanti ga ada yang was-was” tapi itu sepertinya tidak penting, toh kamar mandikan gratis ngapain harus lapor segala.
Esoknya pun kami pergi ke candi borobudur.
“waahh bener deh keren negeri kita ini ya” ucap Dauin
“ya udah tuh udah dipanggil sama pemandu” ucap Nimu
Kamipun terus berkeliling dengan pemandu kami sambil menjelaskan sejarah tentang borobudur.
Setelah selesai kamipun kembali turun terlihat ada bule yang sama menuruni tangga, dan temanku andia dan temannya mengobrol dengan bule itu
“halloo mister” kata andia
“oh hallo, mis” ucap bule itu
“can I take a photo?”
“oh of course” sambil berpotret-potret
“how old are you?” tanya bule pada andia
“oh I’m fourty years old” kata andia dengan polosnya
“huh..?!” si mister heran
“eh benerkan 14 itu fourty?” andia bertanya kepada temannya
“itu sih 40!!” temannya memberi tahu.
Setelah itupun kami pergi ke keraton dan terlihat ada turis-turis asing lagi yang melihat keraton juga.
Kami dipandu kembali berkeliling di keraton itu.
“ukkhh…ini murid-murid sekolahanku kok jalannya sepatu sengaja di bunyin kelantai…berisik tau! Seperti terlalu Mencirikan kita orang kampung ” ucapku
“Pfftt..bener tuh apalagi di keraton itukan harus tenang…mungkin ”. ucap Dhean
Kamipun terus melihat-lihat dan dipandu, teman-teman yang lain pandangannya sudah kemana.
Aku dan teman-temanku terus mengikuti pemandu takutnya pemandu itu pundung karena diabaikan terus.
Setelah itu kami pergi ke suaka marga satwa dan mengambil beberapa foto, ada tapir yang lagi tidur tapi malah kaya Dhean yang lagi tidur, Dhean langsung pundung waktu itu.
Sudah waktunya kami kembali ke bis dan kami disini mencari jalan keluar tapi malah bulak balik seperti setrikaan, dan terlihat ada jembatan yang disebrangnya ada gua, kami hampir kesana tapi ada siswa lain dan berbicara
“disana engga ada jalan lagi” kata mereka
Kami bertigapun langsung lewat jalan lain, karena takut tidak sempat waktunya, kamipun berlari dan akhirnya sampai dipasar dan lewat jalan keluar.
“aaahhh!! Tuuhh tadikan jalan yang gua itu!!” ucap Dhean dengan agak kesal
“iya bener! kita udah muter-muter kaya setrika eh tadi bener jalan keluar “ kataku ikut-ikutan kesel
kamipun istirahat dulu dan sholat karena takut ga keburu, akhirnya kami sampai didepan bis. Tapi tidak terlihat ada siswa yang lain, lalu kami bertanya pada guru
“santai aja, bisnya engga kemana-mana kok” jawab guru dengan santainya
Rasanya pengen angkat bis terus jungkir balikin itu bis.
Akhirnya kamipun kembali ke cottage kami, Dhean dan yang lainnya pada berenang, sedangkan aku malah jadi males setelah kejadian tadi. Akhirnya jadi penunggu cottage, dan akhirnya bosen dan jalan-jalan.
Kamipun tidur dan sekarang tidak ada kejadian aneh untungnya.
Besoknya kami pergi ke Monjali disana lumayan banyak barang-barang jaman dulu, seperti tongkat bambu yang dipakai perang dulu. Disana harus bayar dulu kalau mau foto, tapi saya tidak bayar karena  hp saya dipaka foto sama temen saya jadi lumayan gratis.
Dan terakhir kami pergi ke Malioboro lebih tepatnya jalannya saja, banyak toko dan orang yang berjualan.
Dan Ziufa bertanya dimana Malioboro dan pemilik toko berkata ini Malioboro, memang sih ini malioboro tapi yang Ziufa maksud malioboro yang ada patung.
Akhirnya kami menelusuri jalan tapi tidak jadi karena takut nyasar, akhirnya kembali ke bis itupun dengan memikirkan jalan mana yang tadi kami telusuri.
Akhirnya kami pun sampai di bis dan bertanya kepada temen dimana Malioboro
“oh itu sih terus aja jalan kesana” ucapnya
“tuhhh kaaaann!!!” ucap Dhean kepada Ziufa  yang menyarankan pulang tadi.

“pada akhirnya kita engga bener-bener ke malioboro ya” ucap Ziufa
“ iya benar, ya udah yogya kemarin ga jadi sekarang ayo balik lagi!!” ucapku
“matamu balik lagi kesana!!!” kata Dhean


Tamat


ohayou minna san...eh sudah siang ya atau sore..eh atau kemalaman... =w=)''/
ya udah dimanapun dan kapanpun mari abaikan saja =v=
jarang nge blog ya saya...maaf kalau saya nge blog mungkin akan semaunya aja.. =v=''a

barusan adalah cerita saya dengan teman-teman saya waktu study tour keyogya ketika SMP...
hohoho penuh dengan kenangan yang indah... *meskipun ada kesalnya =3=''a
sekararng gimana ya keadaan cottage sadewo kami...apalagi setelah meletusnya gunung kelud...
jadi ada dampak abunya...untuk itu saya dan teman-teman saya turut berduka cita... *meskipun sudah telat banget.. *Plak
sekian dari saya...

Memories

Posted by : Shika_ichi
Sabtu, 22 Februari 2014
0 Comments

- Copyright © 2013 しかざき の せかい - Shiroi - Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -